Dikutip dari Google, crawl budget merupakan sejumlah URL yang diizinkan dan diinginkan oleh Googlebot untuk dirayapi. Secara lebih rinci, anggaran perayapan adalah jumlah halaman yang diperbolehkan dan diindeks oleh Googlebot pada suatu situs web dalam periode waktu tertentu.
Sebagai contoh sederhana (tanpa memperhitungkan aspek teknis yang lebih mendalam), jika Anda memiliki atau mengelola situs web dengan 100 halaman, maka itu adalah total jumlah halaman yang akan dirayapi (crawl) dan diindeks oleh Google.
Anggaran perayapan ini ditentukan oleh dua faktor, yaitu:
- Batas kecepatan perayapan (crawl rate limit): jumlah maksimum akses data dari suatu situs web, yang bertujuan agar situs tersebut tidak menjadi lambat karena terlalu banyak pengunjung.
- Permintaan perayapan (crawl demand): permintaan indeksasi yang dipengaruhi oleh popularitas situs (semakin populer situs, semakin sering situs tersebut dirayapi).
Fungsi Crawl Budget dalam SEO
Google menetapkan crawl budget karena mesin pencari bekerja dengan mengelola miliaran informasi di internet, sehingga perlu memprioritaskan halaman-halaman yang akan dirayapi untuk menjalankan prosesnya dengan efisien.
Bagi sebagian besar pemilik situs web, crawl budget mungkin bukanlah sesuatu yang harus mereka khawatirkan. Google telah menyatakan bahwa situs web dengan jumlah URL yang tidak mencapai ribuan kemungkinan besar akan dirayapi dengan efisien.
Namun, aspek yang perlu diperhatikan terkait crawl budget adalah jumlah publikasi konten di situs web. Hal ini menjadi relevan terutama bagi mereka yang mempublikasikan banyak konten dalam satu hari, memiliki jumlah URL yang besar, dan menerapkan banyak redirection.
Selain itu, jika server mengalami kecepatan yang lambat atau sering mengirim pesan error, maka batas crawl budget akan berkurang dan Googlebot akan mengurangi jumlah crawl yang dilakukan. Penting untuk secara rutin memantau kesehatan server Anda untuk memastikan bahwa crawl budget tetap optimal. Jangan lupakan konten lama Anda! Jika diperlukan, lakukan pembaharuan secara berkala agar konten tetap relevan bagi pembaca dan tidak menjadi usang.
7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Crawl Budget
Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi proses crawling, Google tidak akan memberikan prioritas kepada situs web yang memiliki banyak URL berkualitas rendah. Google mengkategorikan URL berkualitas rendah berdasarkan beberapa faktor berikut:
1. Navigasi dengan filter (faceted navigation)
Sistem navigasi halaman yang menggunakan filter, biasanya ditemukan pada situs web e-commerce. Navigasi semacam ini dapat menghasilkan banyak kombinasi URL, yang pada akhirnya akan menghabiskan budget perayapan.
2. Mengidentifikasi sesi (session identifiers)
Penggunaan fitur website ini dapat menambahkan parameter ke dalam URL, menciptakan banyak kombinasi URL untuk satu halaman yang sama. Hal ini dapat menghambat proses crawling.
3. Ruang tak terbatas (infinity spaces)
Jumlah link yang besar namun memiliki sedikit atau tidak ada konten yang layak diindeks. Proses crawling pada link-link tersebut akan memakan banyak budget tanpa hasil yang signifikan, menyebabkan halaman-halaman penting tidak terindeks.
4. Konten berkualitas rendah
URL yang memiliki konten yang kurang berkualitas, tidak mampu memenuhi kebutuhan pengguna, sering menggunakan keyword stuffing, dan memberikan pengalaman pengguna yang buruk.
5. Duplikasi konten
Adanya dua URL dengan konten yang sama yang dirayapi oleh Google, yang mengakibatkan pemborosan budget.
6. Halaman dengan soft error
URL yang menghasilkan soft error akan tetap dikunjungi oleh crawler meskipun halamannya tidak ditemukan. Sebaiknya gunakan kode status 404 not found agar crawler dapat melewati link tersebut.
7. Situs web yang terkena hack
Jika situs website yang terkena hack, kemungkinan besar isi situs Anda akan berantakan, yang dapat mengganggu kinerja crawl budget secara keseluruhan.
4 Cara Optimasi Crawl Budget
Ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengoptimalkan Crawl Budget, berikut beberapa caranya:
1. Memanfaatkan Internal Link
Menggunakan internal link dan eksternal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan. Dengan menghubungkan halaman satu dengan yang lain melalui internal link, akan memudahkan crawler untuk mengindeks halaman lainnya.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa saat memilih URL untuk dijadikan internal link, hindari Orphan Page (halaman yang tidak terhubung dengan halaman lain di situs web) karena hal ini dapat berdampak pada SEO.
2. Promosikan Konten
Melakukan promosi konten ke platform lain juga dapat membantu Crawl Budget lebih efisien. Semakin banyak pengunjung yang mengklik URL situs web Anda, semakin banyak sinyal yang diberikan kepada Googlebot bahwa situs web Anda mendapatkan banyak traffic, sehingga Googlebot akan segera mengindeksnya.
3. Perhatikan Arsitektur Situs Web
Arsitektur situs web juga mempengaruhi Crawl Budget Anda. Memiliki sistem navigasi yang terstruktur dan rapi akan memudahkan crawler saat menjelajahi situs web Anda. Pastikan untuk secara berkala memberikan pembaruan pada peta situs Anda dan menyertakan semua konten yang ingin diindeks oleh Google.
4. Blokir URL yang Tidak Diinginkan
Tidak semua konten di situs web perlu diindeks oleh Google. Anda dapat menandai konten tertentu yang bersifat teknis atau rahasia untuk tidak di-crawl oleh Googlebot, salah satunya dengan memblokir URL menggunakan robots.txt.
Agar performa website bisnis Anda baik, Anda bisa konsultasikan dengan tim SEO Rankpillar. Kami menyediakan jasa konsultasi SEO yang handal dalam menangani dan mengoptimasi website bisnis Anda, sehingga bisa berada di halaman teratas pencarian di Google.
Bukan hanya itu, Rankpillar juga menyediakan jasa content creation di mana Anda bisa memanfaatkannya untuk membuat konten artikel yang informatif dan tentunya relevan dengan bisnis Anda. Untuk mendapat popularitas dan kredibilitas website bisnis Anda di mata Google dan pengguna, Anda bisa memanfaatkan layanan SEO Off Page. Tunggu apa lagi? Segera nikmati layanan kami dan dapatkan hasil yang terbaik.